Gangguan Bicara dan Bahasa
Ada perbedaan antara bicara dan bahasa. Bicara adalah pengucapan, yang menunjukkan
keterampilan seseorang mengucapkan suara dalam suatu kata. Bahasa berarti menyatakan dan
menerima informasi dalam suatu cara tertentu. Bahasa merupakan salah satu cara berkomunikasi.
Bahasa reseptif adalah kemampuan untuk mengerti apa yang dilihat dan apa yang didengar. Bahasa
ekspresif adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara simbolis baik visual (menulis, memberi
tanda) atau auditorik. Seorang anak yang mengalami gangguan berbahasa mungkin saja dapat
mengucapkan suatu kata dengan jelas tetapi ia tidak dapat menyusun dua kata dengan baik.
Sebaliknya, ucapan seorang anak mungkin sedikit sulit untuk dimengerti, tetapi ia dapat menyusun
katakata
yang benar untuk menyatakan keinginannya. Masalah bicara dan bahasa sebenarnya
berbeda tetapi kedua masalah ini sering kali tumpang tindih.
Gangguan bicara dan bahasa terdiri dari masalah artikulasi, masalah suara, masalah
kelancaran berbicara (gagap), afasia (kesulitan dalam menggunakan katakata,
biasanya akibat
cedera otak) serta keterlambatan dalam bicara atau bahasa. Keterlambatan bicara dan bahasa dapat
disebabkan oleh berbagai faktor termasuk faktor lingkungan atau hilangnya pendengaran. Gangguan
bicara dan bahasa juga berhubungan erat dengan area lain yang mendukung seperti fungsi otot
mulut dan fungsi pendengaran. Keterlambatan dan gangguan bisa mulai dari bentuk yang sederhana
seperti bunyi suara yang “tidak normal” (sengau, serak) sampai dengan ketidakmampuan untuk
mengerti atau menggunakan bahasa, atau ketidakmampuan mekanisme oralmotor
dalam fungsinya
untuk bicara dan makan.
Gangguan perkembangan artikulasi meliputi kegagalan mengucapkan satu huruf sampai
beberapa huruf. Sering terjadi penghilangan atau penggantian bunyi huruf itu sehingga
menimbulkan kesan bahwa bicaranya seperti anak kecil. Selain itu juga dapat berupa gangguan
dalam pitch, volume atau kualitas suara.
Afasia yaitu kehilangan kemampuan untuk membentuk katakata
atau kehilangan
kemampuan untuk menangkap arti katakata
sehingga pembicaraan tidak dapat berlangsung dengan
baik. Anakanak
dengan afasia didapat memiliki riwayat perkembangan bahasa awal yang normal,
dan memiliki onset setelah trauma kepala atau gangguan neurologis lain (sebagai contohnya
kejang).
Gagap adalah gangguan kelancaran atau abnormalitas dalam kecepatan atau irama bicara.
Terdapat pengulangan suara, suku kata atau kata, atau suatu bloking yang spasmodik, bisa terjadi
spasme tonik dari otototot
bicara seperti lidah, bibir, dan laring. Terdapat kecenderungan adanya
riwayat gagap dalam keluarga. Selain itu, gagap juga dapat disebabkan oleh tekanan dari orang tua
agar anak bicara dengan jelas, gangguan lateralisasi, rasa tidak aman, dan kepribadian anak.
Stimulasi yaitu kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar anak tumbuh dan
berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus
menerus pada setiap kesempatan yang dapat dilakukan oleh ibu, ayah, pengasuh, maupun orangorang
terdekat dalam kehidupan seharihari.
Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan gangguan
yang menetap.
Sumber : www.dokteranakku.com
keterampilan seseorang mengucapkan suara dalam suatu kata. Bahasa berarti menyatakan dan
menerima informasi dalam suatu cara tertentu. Bahasa merupakan salah satu cara berkomunikasi.
Bahasa reseptif adalah kemampuan untuk mengerti apa yang dilihat dan apa yang didengar. Bahasa
ekspresif adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara simbolis baik visual (menulis, memberi
tanda) atau auditorik. Seorang anak yang mengalami gangguan berbahasa mungkin saja dapat
mengucapkan suatu kata dengan jelas tetapi ia tidak dapat menyusun dua kata dengan baik.
Sebaliknya, ucapan seorang anak mungkin sedikit sulit untuk dimengerti, tetapi ia dapat menyusun
katakata
yang benar untuk menyatakan keinginannya. Masalah bicara dan bahasa sebenarnya
berbeda tetapi kedua masalah ini sering kali tumpang tindih.
Gangguan bicara dan bahasa terdiri dari masalah artikulasi, masalah suara, masalah
kelancaran berbicara (gagap), afasia (kesulitan dalam menggunakan katakata,
biasanya akibat
cedera otak) serta keterlambatan dalam bicara atau bahasa. Keterlambatan bicara dan bahasa dapat
disebabkan oleh berbagai faktor termasuk faktor lingkungan atau hilangnya pendengaran. Gangguan
bicara dan bahasa juga berhubungan erat dengan area lain yang mendukung seperti fungsi otot
mulut dan fungsi pendengaran. Keterlambatan dan gangguan bisa mulai dari bentuk yang sederhana
seperti bunyi suara yang “tidak normal” (sengau, serak) sampai dengan ketidakmampuan untuk
mengerti atau menggunakan bahasa, atau ketidakmampuan mekanisme oralmotor
dalam fungsinya
untuk bicara dan makan.
Gangguan perkembangan artikulasi meliputi kegagalan mengucapkan satu huruf sampai
beberapa huruf. Sering terjadi penghilangan atau penggantian bunyi huruf itu sehingga
menimbulkan kesan bahwa bicaranya seperti anak kecil. Selain itu juga dapat berupa gangguan
dalam pitch, volume atau kualitas suara.
Afasia yaitu kehilangan kemampuan untuk membentuk katakata
atau kehilangan
kemampuan untuk menangkap arti katakata
sehingga pembicaraan tidak dapat berlangsung dengan
baik. Anakanak
dengan afasia didapat memiliki riwayat perkembangan bahasa awal yang normal,
dan memiliki onset setelah trauma kepala atau gangguan neurologis lain (sebagai contohnya
kejang).
Gagap adalah gangguan kelancaran atau abnormalitas dalam kecepatan atau irama bicara.
Terdapat pengulangan suara, suku kata atau kata, atau suatu bloking yang spasmodik, bisa terjadi
spasme tonik dari otototot
bicara seperti lidah, bibir, dan laring. Terdapat kecenderungan adanya
riwayat gagap dalam keluarga. Selain itu, gagap juga dapat disebabkan oleh tekanan dari orang tua
agar anak bicara dengan jelas, gangguan lateralisasi, rasa tidak aman, dan kepribadian anak.
Stimulasi yaitu kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar anak tumbuh dan
berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus
menerus pada setiap kesempatan yang dapat dilakukan oleh ibu, ayah, pengasuh, maupun orangorang
terdekat dalam kehidupan seharihari.
Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan gangguan
yang menetap.
Sumber : www.dokteranakku.com
0 Response to "Gangguan Bicara dan Bahasa"
Posting Komentar