Mengapa Orang Pintar Bisa Gagal?????


Alangkah besar apa yang bisa diajarkan oleh kegagalan hidup tentang diri kita!
Mereka yang memetik pelajaran dari kesalahannya bisa kembali dengan
keadaan yang lebih kuat daripada sebelumnya.

Anda mungkin pernah gagal dalam karier anda. Satu-satunya cara untuk
menghindari kegagalan adalah tidak pernah berusaha mengejar sukses; tetap tinggal di tempat anda sekarang.

Sebenarnya anda bisa memetik pelajaran dari kegagalan, memikirkan apa yang tidak beres dan memperbaikinya. Anda mempunyai kekuatan untuk berubah. Bahkan seorang yang sukses seperti Samuel
Beckett, penulis lakon sandiwara paling terkemuka di abad kedua puluh ini, pernah menulis bahwa dia merasa tidak asing lagi dengan kegagalan, “setelah bernafas dalam-dalam dengan udaranya yang menggairahkan hidup.”

Penelitian cermat terhadap kekalahan sangat penting. Anda harus menghadapi kegagalan untuk menghindari kemungkinan mengulanginya. Berdasarkan wawancara dengan hampir 200 orang yang telah berhasil mengatasi kegagalan karier yang besar, berikut ada enam alasan paling umum untuk kegagalan. Siapa pun anda,
mungkin anda menemukan diri anda dalam daftar ini.

1–Kurangnya Ketrampilan Sosial.

Kebanyakan orang yang kurang memiliki ketrampilan sosial beralasan bahwa “politik kantor”-lah penyebab kegagalan mereka. Namun, politik kantor tak lebih dari interaksi normal antara para karyawan. Bila anda mendapat kesulitan dengan “politik kantor”, mungkin anda benar-benar mempunyai kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain. Kebanyakan karier melibatkan orang lain. Seberapa pun hebatnya intelegensi akademis anda, tetaplah Anda perlu memiliki intelegensi sosial, (misal, kemampuan mendengarkan, peka terhadap perasaan orang lain, memberi dan menerima kritik dengan baik).
Orang yang memiliki intelegensi sosial tinggi mengakui kesalahan mereka, berjalan terus dan tahu bagaimana membina dukungan tim. Intelegensi sosial adalah ketrampilan yang bisa diperoleh dengan banyak berlatih.

2–Tidak Cocok.

Mungkin anda sama sekali tidak gagal, hanya menderita suatu kasus
ketidakcocokan. Sukses memerlukan kecocokan antara kemampuan, kepentingan, kepribadian, daya dan nilai-nilai dalam pekerjaan anda. Bila anda merasa tidak cocok, maka jangan ragu untuk meninjau perilaku pekerjaan dan menyesuaikan atau mengubah pekerjaannya. Bagi beberapa orang, pokok persoalannya adalah seberapa besar resiko yang berani diambil.

3–Tidak Adanya Komitmen.

Sesuatu yang dilakukan setengah-setengah meningkatkan Remungkinan gagal.
Khayalan ketakutan akan kegagalan yang menimpa orang yang tidak punya komitmen dapat menyebabkan ia menghindari kegagalan dengan tidak melibatkan diri secara emosional. Selain itu, kurangnya penghargaan pada diri sendiri merupakan penyebab dasar kegagalan. Untuk bisa ambil bagian dalam sukses, Anda harus yakin bahwa Anda bisa melakukannya.

4–Fokus yang Terlalu Tersebar.

Beberapa orang melakukan terlalu banyak kegiatan sehingga akhirnya tidak melakukan satu pun secara baik. Fokuskan kembali diri Anda pada apa yang paling baik dilakukan. Sadarilah keterbatasan anda, tetapkan prioritas, dan susun organisasi usaha anda, merupakan hal-hal pokok untuk mencapai suskes.

5–Rintangan Tersembunyi

Kadang-kadang banyak rintangan tersembunyi yang sulit diperangi. Misal, umur, diskriminasi jenis kelamin dan ras. Anda harus meninjau kembali, berdasarkan analisa yang benar mengenai situasi, untuk merebut kembali kontrol atas kehidupan dan masa depan anda.

6–Kemalangan.

Kadang-kadang suatu peristiwa terjadi dan anda tidak bisa menghindarinya.
Apa yang dapat anda lakukan? Pertama, jangan menyalahkan diri sendiri kalau peristiwa itu terjadi. Kedua, ingat bahwa anda selalu memiliki pilihan, walaupun pilihan itu tidak terlihat jelas.

Kesempatan datang silih berganti, dan arah yang anda tetapkan mungkin bisa berubah lagi. Tetapi kalau anda bisa berpikir jernih mengenai kegagalan, kalau anda meyadari bahwa anda adalah seorang yang selalu punya pilihan, maka Anda akan bisa mengatasi sebuah pelajaran yang berharga.

Mengapa orang yang pintar pun bisa gagal? Mereka bisa saja gagal karena banyak alasan. Tetapi kegagalan bukanlah yang menjadi pokok persoalan. Orang yang paling baik pun bisa mengalami kegagalan. Yang penting adalah bagaimaan kita memetik pelajaran dari kegagalan kita.

Apa ciri khas yang menonjol dari orang yang ebnar-benar pintar? Mereka memetik pelajaran...
(diadaptasi dari “Mengapa Orang Pintar Bisa Gagal”, Carole Hyatt dan Linda Gottlieb)


So,,dont give up!

sumber : http://pelatihan-mkd.blogspot.com/

Read Users' Comments (0)

MANAJEMEN KUALITAS DIRI

Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta.
Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang.
Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan.
Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan.
Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran.

Semua itu haruslah berasal dari hati anda.
Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula.

Kesuksesan bukan semata-mata betapa keras otot dan betapa tajam otak anda, namun juga betapa lembut hati anda dalam menjalani segala sesuatunya.

Anda tak kan dapat menghentikan tangis seorang bayi hanya dengan
merengkuhnya dalam lengan yang kuat. Atau, membujuknya dengan berbagai gula-gula dan kata-kata manis. Anda harus mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang jauh di dalam dada anda.

Mulailah dengan melembutkan hati sebelum memberikannya pada keberhasilan anda


sumber:

http://pelatihan-mkd.blogspot.com/2009/12/buat-catatan.html

Read Users' Comments (0)

Fenomena Bunuh Diri


Bunuh Diri di Mal, Pilihan Ideal?

Jumat, 4 Desember 2009 | 14:58 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya kasus bunuh diri yang terjadi akhir-akhir ini mengundang sebuah pertanyaan. Tercatat ada lima kasus bunuh diri dalam sepekan dan tiga di antaranya dilakukan dengan cara melompat dari lantai atas pusat perbelanjaan.

Modus bunuh diri dengan cara melompat dari lantai atas pusat perbelanjaan ini seperti menjadi tren. Mengapa korban begitu nekad mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari ketinggian?

Menurut psikolog klinis dari Fakultas Psikologi Univeritas Indonesia, Dra Yati Utoyo Lubis MA. PhD, fenomena bunuh diri di mal adalah bukti bahwa para korban ingin mencari pilihan yang mudah dan cepat dalam melepaskan nyawa.

Gedung bertingkat atau lantai atas pusat perbelanjaan menjadi pilihan ideal bagi para korban karena di tempat-tempat seperti ini mereka yakin bahwa upaya bunuh diri akan berhasil.

"Mereka yang ingin melakukan bunuh diri akan mencari cara yang paling gampang. Memotong pembuluh darah mungkin akan terasa sakit dan belum tentu akan selesai. Mungkin yang paling gampang adalah melompat dari ketinggian. Mereka mencari tempat yang pasti akan berhasil, jadi dicarilah gedung- gedung bertingkat," ujar Yati.

Menyoal apakah kasus bunuh diri beruntun ini karena para pelaku terilhami oleh kasus sebelumnya, Yati tidak dapat memastikannya. Akan tetapi Yati mengakui bahwa fenomena bunuh diri juga dapat dipicu oleh suicide contagion atau bunuh diri yang menular.

"Pernah ada sebuah penelitian di Amerika Serikat bahwa di kalangan remaja terjadi suicide contaigion. Mereka melakukan bunuh diri hanya untuk mencoba-coba dan membuktikan dirinya hebat," ujar Yati.

Fenomena bunuh diri yang menular dapat pula dipicu oleh pemberitaan media yang tidak proporsional. Media yang memuat foto korban secara lengkap atau yang mengungkap secara detail teknik korban melakukannya. Hal ini akan memunculkan preokupasi (pikiran berulang) bunuh diri, dan tidak menutup kemungkinan akan memberi ilham metode pelaksanaan bunuh diri.

AC

Editor: acandra

http://m.kompas.com


Pendapat saya mengenai artikel diatas :

Saya setuju sekali kalau fenomena bunuh diri yang terjadi akhir-akhir ini nampaknya seperti sebuah trend suicide contaigion, hal ini karena perilaku dari kehadiran orang lain baik secara aktual,imagine atau imply akan memberikan pengaruh terhadap orang lain. Konteksnya  tidak hanya perilaku bunuh diri, tetapi semua perilaku. Misalnya, kita menerobos lampu merah karena melihat yang lain melakukan hal yang sama. Atau yang menarik lagi misalnya bila anda berada di antrean lampu merah dan mobil anda ada di urutan keempat atau kelima, lalu muncul seorang pengemis atau pengamen dan mendekati mobil yang berada di urutan pertama. Bila pengemudi tersebut memberi sejumlah uang recehan kepada pengemis tersebut, kemungkinan besar pengemudi yang di urutan kedua juga akan hal serupa.

Efek penularan ini bukan sesuatu yang rasional atau terjadi secara sadar. Penyebarannya tidak bersifat persuasif, namun lebih samar daripada itu.

Berita di media seolah-olah memberikan sebuah inspirasi pada pembacanya. Inspirasi cara untuk menyelesaikan masalah, memberikan sebuah pembenaran bahwa suatu cara boleh ditempuh. Selain media massa, lingkungan sekitar kita juga sangat memengaruhi pengambilan keputusan kita. 

Sinyal akan bunuh diri antara lain penarikan diri dari hubungan; berbicara tentang kematian, hari kiamat; atau tentang bunuh diri; memberikan miliknya yang berharga; penyalahgunaan obat terlarang atau alkohol; perubahan kepribadian seperti peningkatan marah, rasa bosan, atau apatis; pengacuhan penampilan yang tidak biasa; kesulitan berkonsentrasi saat bekerja atau di sekolah; menjauhkan diri dari pekerjaan, sekolah, atau aktivitas normal lainnya; mengeluhkan masalah fisik padahal tidak ada yang salah; makan atau tidur jauh lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya. Teman dan orang tua mungkin dapat membantu dengan berbicara kepada orang yang hendak melakukan bunuh diri tentang pemikiran bunuh dirinya agar dikeluarkan; menceritakan hal tersebut kepada orang lain yang mampu melakukan sesuatu orang tua atau pasangan orang tua tersebut, anggota keluarga lain, sahabat dekat, terapis atau seorang konselor; dan menunjukkan kepada orang tersebut bahwa dia memiliki opsi lain disamping kematian, walaupun tidak satu pun di antara opsi tersebut yang ideal.

 Tetapi apa yang terjadi jika subjek bunuh diri adalah seorang anak-anak? terlebih mereka memiliki keterbatasan penalaran dan sebagian besar perilakunya didasari oleh perilaku copying. Ditambah lagi maraknya bunuh diri anak terjai akhir-akhir ini. Maka berikut yang harus dilakukan oleh orang tua sebagai pihak otoriter yang paling dekat dengan anak :

1. Saringlah informasi yang masuk

Menghindarkan anak dari tontonan berita-berita kriminal yang marak di televisi adalah langkah yang baik agar anak berpandangan baik tentang dunia ini. Selain itu, menghindari berlangganan majalah, tabloid atau koran yang memuat banyak berita-berita gosip atau kekerasan adalah tindakan bijak lainnya.

2. Pilih mainan yang digunakan

Temani dan arahkan anak anda untuk memilih permainan yang digemari. Akan baik sekali bila permainan yang Anda beli untuk si kecil adalah permainan yang mengasah kemampuan sensorik dan motoriknya.

Bila membeli DVD untuk video game, hindarkan permaianan yang mengandung unsur kekerasan.

3. Belajarlah mendengar



Banyak masalah anak yang berasal dari kurangnya komunikasi dari orang tua kepada buah hatinya. Komunikasi merupakan kemampuan yang paling penting dalam dunia ini. Kita menghabiskan sebagian besar hidup kita untuk belajar membaca dan menulis. Kita juga menghabiskan waktu untuk belajar berbicara yang baik, namun bagaimana dengan mendengarkan?

Jika kita ingin berinteraksi secara efektif dan mengerti kebutuhan anak secara utuh, kita perlu mengerti apa yang diinginkan anak secara detail dan mendalam. Untuk ini, kita harus mendengarkan secara empati, melihat dengan kacamata si kecil.

Kebanyakan dari kita merasa lebih pintar dan lebih tahu apa yang dibutuhkan anak, sehingga kita jarang mau mendengar mereka secara mendalam. Kita sering sekali memotong perkataan mereka dan memberikan contoh masa lalu kita.

Coba kita tengok sebentar, ketika seorang anak ingin meminta pengertian dari ayahnya mengenai keengganannya untuk melajutkan sekolah, hampir semua ayah tak mencoba memahami alasannya. Alih-alih sang ayah langsung menimpali dengan menceritakan bahwa dirinya bisa sukses karena dulu ia rajin sekolah.

Ketidakpuasan anak karena tidak dimengerti akan membuat anak menjadi pasif dalam berkomunikasi dengan orang tua. Anak akan menjawab seperlunya dan ini akan menjadi cikal bakal tindakan-tindakan nekad sang anak, terutamapada anak laki-laki.

Statistik menunjukkan bahwa empat dari lima orang yang bunuh diri adalah pria. Hal ini disebabkan pria lebih sedikit berbagi, tidak boleh menangis, dan lebih jarang berpelukan. Padahal curhat atau berbagi, berpelukan dan menangis adalah pelepasan emosi dalam bawah sadar yang sangat baik.

Demikian pendapat saya, semoga kita segera belajar untuk perduli sekitar dan mau mendengar agar tdk membiarkan segala sesuatunya terlambat.


referensi :

Human Development bagian V s/d bagian IX oleh Diane E. Papalia dkk.

http://happinessinside.wordpress.com/article/

Read Users' Comments (0)

Manfaat Meditasi dapat dibuktikan secara Ilmiah

Jika beberapa waktu yang lalu, masyarakat pernah menganggap meditasi sebagai ilmu ghaib yang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Namun belakangan berdasarkan hasil riset, aktivitas itu mengandung unsur ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

Lantaran dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah itu dan bermanfaat bagi kesehatan jasmani dan rohani, pada masa modern sekarang ini banyak orang yang tertarik melakukan praktik meditasi.


Dengan menggunakan mesin pendeteksi otak, Richard Davidson dari Universitas Wisconsin, Amerika Serikat (AS), berhasil membuktikan meditasi bisa membuat aktivitas otak prefrontal bergeser korteks bergeser dari sebelah kanan ke sebelah kiri.


Berdasarkan penelitian itu pula diketahui bermeditasi secara teratur akan mengubah pemikiran dari yang sifatnya penentangan yang kerap menimbulkan stres, menjadi penerimaan yang menimbulkan sifat puas.

Davidson menganalisis pula bahwa orang yang memiliki sifat negatif cenderung menggunakan bagian otak prefrontal kanan. Sedangkan otak prefrontal kiri lebih banyak berhubungan dengan perasaan antusiasme, ketertarikan, rileks, serta nilai-nilai positif lainnya.


Kebenaran ilmiah atas meditasi juga bisa dibuktikan melalui riset yang dilakukan di pusat rehabiitasi Kings Country, dekat Seattle, AS. Penelitian melibatkan beberapa pengguna obat bius yang akhirnya sembuh setelah menjalani terapi meditasi. Para penghuni panti rehabilitasi itu diajari berlatih meditasi selama 11 jam setiap harinya. Hasilnya, sekitar 75% orang yang dilatih meditasi bisa keluar dari panti rehabilitasi.

Penelitian lain mengenai manfaat meditasi dilakukan oleh Herbert Benson, seorang profesor medik di Harvard Medical School pada 1967. Benson mengajak 36 orang untuk bermeditasi di laboraturiumnya.


Hasil penelitian mengemukakan orang-orang yang menjalani meditasi itu memiliki denyut jantung yang lebih rendah ketimbang denyut jantung mereka yang tidak bermeditasi. Selain itu, oksigen yang dihirup orang-orang yang bermeditasi 17 % lebih sedikit dibanding orang-orang yang tidak bermeditasi.


Sumber : Koran Jakarta Kamis,12 November 2009 halaman 19

Read Users' Comments (0)

Berbohong


Seberapa sering kita berbohong? Yang pasti semua orang tentunya pernah berbohong. Hal itu bahkan dilakukan sepanjang waktu. Perilaku ini, walaupun sedikit dilakukan pasti dapat menimbulkan masalah, lalu mengapa kita tetap saja berbohong?

Perilaku berbohong seperti sudah menjadi bagian dari diri setiap orang, melebur ke dalam diri. Bahkan tanpa disadari saat percakapan kita sering berbohong. Kita selalu berusaha agar selau terlihat baik dari sisi manapun di hadapan oranglain. Hal ini ada kaitannya dengan istilah self-esteem atau harga diri.

Jika seseorang merasa terancam harga dirinya maka dengan spontan orang akan berbohong atau bersilat lidah, mengelabui sedikit demi sedikit lawan bicaranya sampai kepada tingkat kebohongan yang lebih tinggi.

Tidak semua kebohongan yang kita lakukan berbahaya. Kadangkala berbohong merupakan pendekatan terbaik untuk melindungi kerahasiaan kita dari kedengkian pihak-pihak lain.

Sejumlah peneliti mengatakan beberapa bentuk kebohongan, seperti membual dan memberi keterangan palsu atasnama kebijaksanaan dan kesopanan, digolongkan sebagai bentuk kebohongan yang tidak terlalu serius. Tetap jika kebohongan itu bertujuan menghilangkan kebenaran dan mengarang sesuatu untuk merusak dan menyerang seseorang demi kepentingan pribadi, hal itu menjadi berbahaya. Kepercayaan serta kedekatan yang sudah dibangun dalam lingkungan pun akan rusak seketika.

Apakah berbohong mempermainkan diri sendiri?

Biasanya hewan melakukan tipu muslihat atau dengan sengaja menyesatkan ihak lawannya atau untuk berlindung dari predator/pemangsa. Tetapi, hanya manusia yang dengan lengkap mampu menipu diri sendiri sekaligus oranglain. Semua orang sibuk mengatur bagaimana mereka bisa terlihat baik di mata oranglain, agar dapat diterima di lingkungan yang di inginkan. Bahkan, terkadang mereka tidak mampu memisahkan mana yang merupakan kebenaran mana yang bukan.

Biasanya, kita berusaha untuk tidak memberikan kesan kepada oranglain, tetapi justru berusaha memelihara pandangan diri sendiri agar konsisten dengan apa yang semestinya oranglain harapkan. Semua orang selalu ingin diterima di dalam suatu lingkungan, hal ini dilakukan untuk membuat situasi lebih mudah dan nyaman dalam bersosialisasi, menghindari kalimat yang tidak diinginkan dari lawan bicara dan untuk menghindari keselisihan atau kesalahpahaman. Di dalam penelitian teori psikososial disebutkan bahwa manusia adalah bunglon sosial/ social chamelleon.

Kebohongan yang dilakukan oleh para pria tidak lebih dari pada wanita. Para pria cenderung berbohong agar dirinya terlihat lebih baik, sedangkan wanita umumnya berbohong agar orang lain merasa lebih baik.
Bagaimana cara mendeteksi kebohongan?

Anda, seringkali tidak tahu apakah lawa bicara anda berbohong ketika berbicara. Orang yang sedang berbohong dapat di deteksi dengan tanda-tanda berikut :

Menggaruk hidung
Saat berbohong tisu-tisu erektil yang ada pada hidung akan dipenuhi darah hingga membesar (dikenal juga dengan nama ”kesan pinokio”). Jadi jika seseorang yang sedang mengobrol dengan kita menggaruk hidungnya yang sebenarnya tidak gatal, mungkin ada sesuatu yang disembunyikan.

Menutup mulut
Beberapa orang akan menutup mulut mereka saat berbohong. Hal ini merupakan tindakan otomatis yang lahir dari faktor psikologi sejak kecil kita sering diajari berbohong itu tidak baik. Apabila berbohong maka tangannya mencoba menutupi mulut.

Gugup
Jika seseorang yang sedang berbicara dengan lancar lalu tiba-tiba gugup, hal itu mungkin pertanda bahwa ia sedang mengalami tekanan emosi. Kalau tidak ada hal yang menjadi petunjuk bahwa ia punya masalah seperti sedih, pilu, marah dan lain-lain kemungkinan ia sedang berbohong.

Pergerakan mata
Orang yang berbohong akan mencoba meyakinkan lawan bicaranya dengan memandang tepat ke kelopak matanya. Maka, jika kedipan mata seseorang saat meyakinkan kita berkurang dari biasanya ada kemungkinan orang tersebut sedang berbohong. Sebaliknya, apabila tiba-tiba orang tersebut berkedip terlalu sering, hal ini juga merupakan suatu pertanda bahwa adanya perasaan tekanan perasaan akibat kebohongan yang ia ucapkan. Namun kedipan yang normal menunjukkan bahwa ia tidak sedang berbohong.

Bertele-tele
Orang yang sedang berbohong membutuhkan waktu jeda untuk menciptakan kebohongan. Terdiam terlalu lama, berdehem, terbatuk dapat dijadikan tanda bahwa ia sedang berbohong.

Gelisah
Orang yang sedang berbohong kerap kali menjadi gelisah dan mengubah-ubah postur tubuhnya. Apabila seseorang dalam kedaan tenang tiba-tiba menjadi gelisah dalam menghadapi suatu persoalan, ada kemungkinan ia sedang berbohong.

Demikian, tanda-tanda umum yang biasanya muncul pada orang yang sedang berbohong. Jadi, kalau kita ingin tahu apakah kita sedang di bohongi atau tidak, kita harus memperhatikan mimik dan gerak tubuh. Jika lain dari biasanya, ada kemungkinan ia sedang berbohong.

Read Users' Comments (1)komentar

Pentingkah berperilaku sopan??

Manusia adalah mahluk sosial. Seorang manusia harus dapat beradaptasi dengan lingkungan dan norma-norma sosial agar dapat masuk dan diterima oleh masyarakat dalam lingkungannya.
Kesopanan di setiap belahan dunia manapun memiliki parameter yang berbeda.
Negara kita yaitu Indonesia masih menganut adat ketimuran dimana dalam berinteraksi baik antar individu maupun sosial sangat memperhatikan nilai-nilai sosial termasuk adat kesopanan. Namun demikian di era masa kini agaknya banyak orang di Indonesia yang terkontaminasi adat barat baik dalam segi perilaku maupun penampilan, yang nilai kesopanannya bertolak belakang dengan adat ketimuran.

Jika ada pertanyaan “pentingkah berperilaku sopan?”
Maka menurut saya jawabannya adalah sangat penting. Sopan menurut saya tidak harus bersikap kaku namun saat kita bersikap sopan disini kita harus tahu bagaimana bersikap dan menempatkan diri di berbagai situasi, tidak menyimpang dari norma sosial. Bagaimanapun juga seperti yang telah saya katakana sebelumnya, untuk dapat diterima oleh lingkungan sosial kita harus mengikuti semua aturan yang ada di lingkungan kita. Baik orang Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan sebagainya masing-masing tempat tentunya memiliki aturan dlm hal ini khususnya adat kesopanan. Misalnya saja, orang Jawa bilang jika sedang berbicara tidak boleh keras-keras/dengan nada yang tinggi karena kurang sopan, namun lain hal dengan orang Batak biasanya mereka berbicara dengan nada tinggi dengan semua orang tapi hal itu tetap dinilai sopan. Setiap daerah memiliki perbedaan nilai kesopanan. Jika hidup di kota yang heterogen dengan bermacam-macam manusia dari berbagai daerah seperti di Jakarta nilai kesopanan berbaur menjadi satu namun lebih ditekankan kesopanan dalam hal-hal yang umum sepert sopan dalam berbicara, sopan dalam berpakaian atau sopan dalam bertingkah laku.

Semua orang baik tua maupun muda harus memiliki sikap sopan santun. Dalam banyak situasi perilaku sopan santun sangat bermanfaat. Dengan bertingkah laku sopan santun saat membawakan diri dalam berhubungan dengan orang lain seseorang akan menilai kita positif. Seperti ”Hallo effect” seseorang akan dinilai baik jika awalnya memberi kesan yang baik. Sikap sopan santun dapat tumbuh dalam pribadi tiap individu namun hal tersebut tergantung pada pola asuh dan pengaruh lingkungan.

Kapan & dimana serta contohnya :
Sopan santun sebaiknya dilakukan di mana saja dan kapan saja kita berinteraksi dengan oranglain. Saat berbicara misalnya, anak muda harus bisa membedakan bagaimana berbicara dengan orang yang lebih tua atau dengan teman sebayanya. Saat berbicara dengan orang yang lebih tua sebaiknya menggunakan kata-kata yang baik, memanggil dengan kata sandang kakak/bapak/ibu/mas/mbak/teteh dan sebagainya selain itu perhatikan sikap yang hormat tetapi bukan berarti harus menjilat. Lain hal saat berbicara dengan teman sebaya atau yang lebih muda, buakn berarti bicara seenaknya tanpa rasa hormat tetapi gunakan bahasa yang baik tidak kaku tetapi tidak kasar pula.

Dalam segi pakaian juga akan menunjukkan kesopan santunan namun harus diperhatikan settingnya. Cara mudah menunjukkan kesopanan berpakaian paling tidak pakaian yang di kenakan tidak harus mahal tetapi rapi, bersih dan tidak bau. Karena bagaimanapun juga orang akan menilai kita awalnya dari tampilan luar. Tidak ada seorangpun yang menilai langsung dalamnya. Istilah ”Dont judge a book by its cover” bagi saya sepertinya munafik jika orang berkata itu namun kenyataanya pasti melihat orang dari tampilan awalnya. Seseorang ingin dilihat apa adanya namun ketika penampilannya dikomentari buruk dan akhirnya harga dirinya merasa di rendahkan lalu emosinya naik. Menurut saya orang yang tidak bisa menampilkan yang baik mungkin ia tidak menghornati dirinya sendiri. Terlepas dia tampan, cantik, atau buruk rupa sekalipun, banyak cara untuk memanipulasi penampilan bisa dengan pakaian yang rapi bisa dengan dandanan yang baik, walaupun kendalanya factor ekonomi. Gaya berpakaian yang sopan tidak harus terlihat selalu formal, yang terpenting kita tahu sedang di mana dan harus sesuai dengan pakaian kita. Atau bisa dibilang jangan sampai kita salah kostum. Dengan berpakaian sopan orang pun akan menilai kita baik.

Saat kita berperilaku sopan dan santun kita tidak boleh membeda-bedakan orang baik miskin atau kaya, muda atau tua semua harus di hormati. Contoh dalam kehidupan sehari-hari perilaku sopan santun, misalnya kita bersikap ramah dengan semua orang dapat mengontrol diri dan perasaan ketika berinteraksi dengan oranglain. Memiliki self management yang baik. Memberi senyum atau menyapa saat bertemu orang di jalan. Bersimpati dan mau membantu jika melihat orang sekitarnya kesusahan. Sikap sopan santun dapat ditunjukkan dengan mampu bersikap baik, sadar akan lingkungan, namun bersikap sewajarnya tanpa dibuat-buat.

Dengan demikian perilaku sopan dan santun sangat penting bagi kita semua. Sopan bukan berarti selalu terlihat formal dan kaku namun yang paling penting kita tahu dan mampu menyesuaikan penampilan,diri,dan perilaku dimanapun kita berada. Bersikap sopan dan santun tidak ada ruginya bahkan sangat menguntungkan. Orang yang berperilaku sopan biasanya mudah membaur dengan lingkungan dan pastinya ia dapat diterima oleh lingkungannya.

Read Users' Comments (0)

Pentingkah berperilaku sopan??

Manusia adalah mahluk sosial. Seorang manusia harus dapat beradaptasi dengan lingkungan dan norma-norma sosial agar dapat masuk dan diterima oleh masyarakat dalam lingkungannya.
Kesopanan di setiap belahan dunia manapun memiliki parameter yang berbeda.
Negara kita yaitu Indonesia masih menganut adat ketimuran dimana dalam berinteraksi baik antar individu maupun sosial sangat memperhatikan nilai-nilai sosial termasuk adat kesopanan. Namun demikian di era masa kini agaknya banyak orang di Indonesia yang terkontaminasi adat barat baik dalam segi perilaku maupun penampilan, yang nilai kesopanannya bertolak belakang dengan adat ketimuran.

Jika ada pertanyaan “pentingkah berperilaku sopan?”
Maka menurut saya jawabannya adalah sangat penting. Sopan menurut saya tidak harus bersikap kaku namun saat kita bersikap sopan disini kita harus tahu bagaimana bersikap dan menempatkan diri di berbagai situasi, tidak menyimpang dari norma sosial. Bagaimanapun juga seperti yang telah saya katakana sebelumnya, untuk dapat diterima oleh lingkungan sosial kita harus mengikuti semua aturan yang ada di lingkungan kita. Baik orang Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan sebagainya masing-masing tempat tentunya memiliki aturan dlm hal ini khususnya adat kesopanan. Misalnya saja, orang Jawa bilang jika sedang berbicara tidak boleh keras-keras/dengan nada yang tinggi karena kurang sopan, namun lain hal dengan orang Batak biasanya mereka berbicara dengan nada tinggi dengan semua orang tapi hal itu tetap dinilai sopan. Setiap daerah memiliki perbedaan nilai kesopanan. Jika hidup di kota yang heterogen dengan bermacam-macam manusia dari berbagai daerah seperti di Jakarta nilai kesopanan berbaur menjadi satu namun lebih ditekankan kesopanan dalam hal-hal yang umum sepert sopan dalam berbicara, sopan dalam berpakaian atau sopan dalam bertingkah laku.

Semua orang baik tua maupun muda harus memiliki sikap sopan santun. Dalam banyak situasi perilaku sopan santun sangat bermanfaat. Dengan bertingkah laku sopan santun saat membawakan diri dalam berhubungan dengan orang lain seseorang akan menilai kita positif. Seperti ”Hallo effect” seseorang akan dinilai baik jika awalnya memberi kesan yang baik. Sikap sopan santun dapat tumbuh dalam pribadi tiap individu namun hal tersebut tergantung pada pola asuh dan pengaruh lingkungan.

Kapan & dimana serta contohnya :
Sopan santun sebaiknya dilakukan di mana saja dan kapan saja kita berinteraksi dengan oranglain. Saat berbicara misalnya, anak muda harus bisa membedakan bagaimana berbicara dengan orang yang lebih tua atau dengan teman sebayanya. Saat berbicara dengan orang yang lebih tua sebaiknya menggunakan kata-kata yang baik, memanggil dengan kata sandang kakak/bapak/ibu/mas/mbak/teteh dan sebagainya selain itu perhatikan sikap yang hormat tetapi bukan berarti harus menjilat. Lain hal saat berbicara dengan teman sebaya atau yang lebih muda, buakn berarti bicara seenaknya tanpa rasa hormat tetapi gunakan bahasa yang baik tidak kaku tetapi tidak kasar pula.

Dalam segi pakaian juga akan menunjukkan kesopan santunan namun harus diperhatikan settingnya. Cara mudah menunjukkan kesopanan berpakaian paling tidak pakaian yang di kenakan tidak harus mahal tetapi rapi, bersih dan tidak bau. Karena bagaimanapun juga orang akan menilai kita awalnya dari tampilan luar. Tidak ada seorangpun yang menilai langsung dalamnya. Istilah ”Dont judge a book by its cover” bagi saya sepertinya munafik jika orang berkata itu namun kenyataanya pasti melihat orang dari tampilan awalnya. Seseorang ingin dilihat apa adanya namun ketika penampilannya dikomentari buruk dan akhirnya harga dirinya merasa di rendahkan lalu emosinya naik. Menurut saya orang yang tidak bisa menampilkan yang baik mungkin ia tidak menghornati dirinya sendiri. Terlepas dia tampan, cantik, atau buruk rupa sekalipun, banyak cara untuk memanipulasi penampilan bisa dengan pakaian yang rapi bisa dengan dandanan yang baik, walaupun kendalanya factor ekonomi. Gaya berpakaian yang sopan tidak harus terlihat selalu formal, yang terpenting kita tahu sedang di mana dan harus sesuai dengan pakaian kita. Atau bisa dibilang jangan sampai kita salah kostum. Dengan berpakaian sopan orang pun akan menilai kita baik.

Saat kita berperilaku sopan dan santun kita tidak boleh membeda-bedakan orang baik miskin atau kaya, muda atau tua semua harus di hormati. Contoh dalam kehidupan sehari-hari perilaku sopan santun, misalnya kita bersikap ramah dengan semua orang dapat mengontrol diri dan perasaan ketika berinteraksi dengan oranglain. Memiliki self management yang baik. Memberi senyum atau menyapa saat bertemu orang di jalan. Bersimpati dan mau membantu jika melihat orang sekitarnya kesusahan. Sikap sopan santun dapat ditunjukkan dengan mampu bersikap baik, sadar akan lingkungan, namun bersikap sewajarnya tanpa dibuat-buat.

Dengan demikian perilaku sopan dan santun sangat penting bagi kita semua. Sopan bukan berarti selalu terlihat formal dan kaku namun yang paling penting kita tahu dan mampu menyesuaikan penampilan,diri,dan perilaku dimanapun kita berada. Bersikap sopan dan santun tidak ada ruginya bahkan sangat menguntungkan. Orang yang berperilaku sopan biasanya mudah membaur dengan lingkungan dan pastinya ia dapat diterima oleh lingkungannya.

Read Users' Comments (0)

Pentingkah berperilaku sopan??

Manusia adalah mahluk sosial. Seorang manusia harus dapat beradaptasi dengan lingkungan dan norma-norma sosial agar dapat masuk dan diterima oleh masyarakat dalam lingkungannya.
Kesopanan di setiap belahan dunia manapun memiliki parameter yang berbeda.
Negara kita yaitu Indonesia masih menganut adat ketimuran dimana dalam berinteraksi baik antar individu maupun sosial sangat memperhatikan nilai-nilai sosial termasuk adat kesopanan. Namun demikian di era masa kini agaknya banyak orang di Indonesia yang terkontaminasi adat barat baik dalam segi perilaku maupun penampilan, yang nilai kesopanannya bertolak belakang dengan adat ketimuran.

Jika ada pertanyaan “pentingkah berperilaku sopan?”
Maka menurut saya jawabannya adalah sangat penting. Sopan menurut saya tidak harus bersikap kaku namun saat kita bersikap sopan disini kita harus tahu bagaimana bersikap dan menempatkan diri di berbagai situasi, tidak menyimpang dari norma sosial. Bagaimanapun juga seperti yang telah saya katakana sebelumnya, untuk dapat diterima oleh lingkungan sosial kita harus mengikuti semua aturan yang ada di lingkungan kita. Baik orang Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan sebagainya masing-masing tempat tentunya memiliki aturan dlm hal ini khususnya adat kesopanan. Misalnya saja, orang Jawa bilang jika sedang berbicara tidak boleh keras-keras/dengan nada yang tinggi karena kurang sopan, namun lain hal dengan orang Batak biasanya mereka berbicara dengan nada tinggi dengan semua orang tapi hal itu tetap dinilai sopan. Setiap daerah memiliki perbedaan nilai kesopanan. Jika hidup di kota yang heterogen dengan bermacam-macam manusia dari berbagai daerah seperti di Jakarta nilai kesopanan berbaur menjadi satu namun lebih ditekankan kesopanan dalam hal-hal yang umum sepert sopan dalam berbicara, sopan dalam berpakaian atau sopan dalam bertingkah laku.

Semua orang baik tua maupun muda harus memiliki sikap sopan santun. Dalam banyak situasi perilaku sopan santun sangat bermanfaat. Dengan bertingkah laku sopan santun saat membawakan diri dalam berhubungan dengan orang lain seseorang akan menilai kita positif. Seperti ”Hallo effect” seseorang akan dinilai baik jika awalnya memberi kesan yang baik. Sikap sopan santun dapat tumbuh dalam pribadi tiap individu namun hal tersebut tergantung pada pola asuh dan pengaruh lingkungan.

Kapan & dimana serta contohnya :
Sopan santun sebaiknya dilakukan di mana saja dan kapan saja kita berinteraksi dengan oranglain. Saat berbicara misalnya, anak muda harus bisa membedakan bagaimana berbicara dengan orang yang lebih tua atau dengan teman sebayanya. Saat berbicara dengan orang yang lebih tua sebaiknya menggunakan kata-kata yang baik, memanggil dengan kata sandang kakak/bapak/ibu/mas/mbak/teteh dan sebagainya selain itu perhatikan sikap yang hormat tetapi bukan berarti harus menjilat. Lain hal saat berbicara dengan teman sebaya atau yang lebih muda, buakn berarti bicara seenaknya tanpa rasa hormat tetapi gunakan bahasa yang baik tidak kaku tetapi tidak kasar pula.

Dalam segi pakaian juga akan menunjukkan kesopan santunan namun harus diperhatikan settingnya. Cara mudah menunjukkan kesopanan berpakaian paling tidak pakaian yang di kenakan tidak harus mahal tetapi rapi, bersih dan tidak bau. Karena bagaimanapun juga orang akan menilai kita awalnya dari tampilan luar. Tidak ada seorangpun yang menilai langsung dalamnya. Istilah ”Dont judge a book by its cover” bagi saya sepertinya munafik jika orang berkata itu namun kenyataanya pasti melihat orang dari tampilan awalnya. Seseorang ingin dilihat apa adanya namun ketika penampilannya dikomentari buruk dan akhirnya harga dirinya merasa di rendahkan lalu emosinya naik. Menurut saya orang yang tidak bisa menampilkan yang baik mungkin ia tidak menghornati dirinya sendiri. Terlepas dia tampan, cantik, atau buruk rupa sekalipun, banyak cara untuk memanipulasi penampilan bisa dengan pakaian yang rapi bisa dengan dandanan yang baik, walaupun kendalanya factor ekonomi. Gaya berpakaian yang sopan tidak harus terlihat selalu formal, yang terpenting kita tahu sedang di mana dan harus sesuai dengan pakaian kita. Atau bisa dibilang jangan sampai kita salah kostum. Dengan berpakaian sopan orang pun akan menilai kita baik.

Saat kita berperilaku sopan dan santun kita tidak boleh membeda-bedakan orang baik miskin atau kaya, muda atau tua semua harus di hormati. Contoh dalam kehidupan sehari-hari perilaku sopan santun, misalnya kita bersikap ramah dengan semua orang dapat mengontrol diri dan perasaan ketika berinteraksi dengan oranglain. Memiliki self management yang baik. Memberi senyum atau menyapa saat bertemu orang di jalan. Bersimpati dan mau membantu jika melihat orang sekitarnya kesusahan. Sikap sopan santun dapat ditunjukkan dengan mampu bersikap baik, sadar akan lingkungan, namun bersikap sewajarnya tanpa dibuat-buat.

Dengan demikian perilaku sopan dan santun sangat penting bagi kita semua. Sopan bukan berarti selalu terlihat formal dan kaku namun yang paling penting kita tahu dan mampu menyesuaikan penampilan,diri,dan perilaku dimanapun kita berada. Bersikap sopan dan santun tidak ada ruginya bahkan sangat menguntungkan. Orang yang berperilaku sopan biasanya mudah membaur dengan lingkungan dan pastinya ia dapat diterima oleh lingkungannya.

Read Users' Comments (0)

Ingin Jadi Peramal Bergurulah ke Orang Tengger Joyoboyo adalah salah satu contohnya.

Keunikan Gunung Bromo tak sekedar terletak pada keelokan panorama alamnya. Lebih dari itu, ia juga memiliki keunikan kehidupan sosial budaya masyarakat yang mendiami kawasan tersebut.

Asal mula suku Tengger juga unik. Nenek moyang mereka awalnya bermukim di pantai-pantai yang sekarang ini bernama Pasuruan dan Purbolinggo. Bukti itu ditunjukkan dengan adanya patung-patung pemujaan terhadap Brahmana di kawasan pantai tersebut.


Pada tahun 1426 terjadi pergolakan politik yang seru. Ketika itu ajaran islam mulai merasuk di berbagai khawasan pantai di Pulau Jawa.


Merekapun terdesak, mereka memilih untuk mengungsi di tempat aman yang jauh dari jangkauan khalayak ramai.

Di perguruan Tengger itulah mereka menemukan tempat yang pas. Disitulah mereka membentuk komunitas yang sampai saat ini dikenal sebagai orang Tengger. Pemukiman yang tak jauh dari Gunung Bromo itulah mereka merasa aman. Ya, Gunung Bromo seolah menyelamatkan mereka dari pelarian panjang.


Bagi umat Hindu, Gunung Bromo diakui sebagai Gunung suci. Secara harfiah, Bromo berasal dari bahasa sansekerta atau jawa kuno, yakni Brahma. Seperti diketahui, bahwa Brahma adalah seorang Dewa utama Hindu.

Karena itulah, suku Tengger yang di sekitar Bromo setiap tahun menggelar upacara Yadnya Kasada atau Kasodo waktunya saat bulan purnama sekitar tanggal 14/15 pada bulan ke-10 menurut penanggalan Jawa.


Sejarah mencatat, pada abad ke-16 mereka kedatangan pelarian seorang tokoh pemeluk agama Hindu Parsi yang berasal dari Iran. Tokoh gama ini cukup berpengaruh. Buktinya, masyarakat Tengger yang tadinya beragama Brahma beralih ke Hindu Parsi.


Mereka percaya, Matahari, Bulan, dan Bintang-bintang sebagai pengendali dari ke empat unsir utama, yakni Api, Air, Udara, dan Tanah. Kepercayaan inilah yang membuat mereka di kenal menguasai banyak ilmu.


Dalam buku tua The Javaancshe Geestenwereld karya Van Hien, seorang ahli Jawa berkebangsaan Belanda, diungkap menenai kebiasaan mistis, dan kepercayaan orang-orang Jawa yang tinggal di pedalaman, termasuk orang tengger pada tahun 1900-an. Salah satu diantaranya adalah kepiawaian mereka dalam meramal alam semesta.


Sayangnya, banyak dari kita yang tidak tahu terhadap kemampuan mereka. Menurut RP. Suyono, penulis buku “Mistisisme Tengger” tahun 2009, ilmu ramal mereka merupakan warisan dari nenek moyangnya sejak jaman majapahit.


“Lihat saja ramalan yang dilakukan oleh Prabu Joyoboyo, kini terbukti. Metode ramalan orang jawa dahulu atau tengger sekarang adalah menebak langsung ke intinya, “ ujar Suyono. Jadi, kalau anda ingin menjadi peramal, tak ada salahnya kalau berguru ke Tengger.



Sumber : Koran Jakarta edisi Minggu 1 November 2009 halaman 20

Oleh B Siswo

Read Users' Comments (0)

Hipnoterapi Klinis dapat mengatasi Penyakit





Mendengar kata Hipnotis, terutama bagi anda yang tinggal di kota besar, tak salahlah jika spontan membayangkan hal-hal negative. Mengingat, berbagai media belakangan ini kerap mewartakan pengalaman dan kasus-kasus yang merugikan masyarakat lewat metode hipnotis.
Pembom dua Hotel JW.Marriot dan Ritz calton, Jakarta, Juli lalu, misalnya, diduga berada di bawah pengaruh hipnotis sehingga mereka bersedia untuk melakukan perbuatan yang membuat banyak orang bergidik ngeri. Begitu pula barangkali anda sudah sering dan bosan mendengar kasus criminal pencurian uang akibat akibat hipnotis, dimana sang korban justru memberikan nomor PIN dari kartu ATM-nya rahasia terhadap si penjahat.
Disisi lain, mungkin anda juga beranggapan sebaliknya, bahwa hipnotis hanya berfungsi sebagai sarana hiburan seperti yang di tayangkan oleh sebuah televise swasta. Jadi apa sebenarnya hipnotis itu? Bagaimana ia bekerja dan apakah ia dipergunakan untuk hal yang positif ataukah negative?
Seperti sebuah pisau yang bisa digunakan untuk kejahatan tapi bias juga bermanfaat untuk hal yang berguna, tergantung siapa yang menggunakannya, begitub pula hipnotis. Ia punya manfaat yang berguna, terutama dalam dunia kesehatan.
Untuk tujuan pengobatan, seorang pasien berhak untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya agar kelak tidak ada suatu keluhan maupun proses serta informasi simpang siur yang justru membuat pengobatan tidak efektif. Prerlu diketahui, untuk tujuan medis, hipnotis ini disebut dengan “hipnoterapi klinis”.
Membantah informasi simpang siur yang menyesatkan, patut diketahui bahwa hipnotis itu bukan untuk membuat seseorang menjasi hilang kesadaran dan berujung bahwa ia tidak bisa mengendalikan dirinya. Tidak semua orang bias di hipnotis, hal inilah yang sangat dipahami oleh para ahli hipnotis tersebut. Tak heran para penghipnotis di televisi tersebut selalu mencari cara untuk membuat sebuah permainan. Hal tersebut sebenarnya adalah untuk mencari siapa yang mudah untuk di pengaruhi, memiliki daya sugesti tinggi dan siapa yang mudah diubah tingkat kesadarannya.
Setiap orang mempunyai tingkatan sugestivitas (mudah menerima gagasan) yang berbeda-beda dibandingkan orang lain, dan hal ini disebabkan banyak factor. Sebuah penelitian di Stanford University Amerika Serikat melaporkan bahwa hanya sekitar 10 persen kumpulan orang yang mudah disugesti, sementara 5 persen sulit di sugesti dan 85 persen dalam tingkat sedang. Hal ini menunjukan bahwa kebanyakan dari kita sebetulnya ialah bukanlah orang yang mudah untuk jatuh ke dalam perangkap hipnotis. Sehingga bias kita katakan bahwa hipnotis itu bukanlah menghilangkan kesadaran seseorang sama sekali tetapi mengubah tingkat kesadaran seseorang (altered someone’s conciousness). Dlam keadaan tersebut orang yang terkena hipnotis itu akan lebih mudah untuk menerima informasi maupun sugesti dari pihak yang menghipnotis.
Perlu juga untuk disadari, terkadang dalam hipnotis seseorang yang berada di bawah pengaruh tersebut justru meningkat derajat kesadarannya. Seperti ketika ia berada dalam suatu sadar penuh, mungkin ia mampu untuk memperhatikan beberapa hal yang sekaligus ( karena itu menjadi kurang focus), tetapi dalam kondisi terhipnotis is hanya bisa memperhatikan satu aspek tetapi lebih intensif. Itulah alasan mengapa orang yang terkena hipnotis masih bisa mendengar instruksi dari orang yang menghipnotis dia.


Hipnoterapi
Sebagaimana namanya, ini merupakan sebuah teknik hipnotis yang dipergunakan untuk menghilangkan gejala-gejala penyakit tertentu dan menyehatkan kembali pasien. Biasanya hipnoterapi ini dikerjakan oleh seseorang yang memang menekuni kursus di bidang ini (yang disebut hipnoterapis). Ahli hipnoterapi ini bukanlah seorang dokter (walau ada pula dokter dan ahli psikologi yang menguasai). Para ahli ini umumnya telah mengantongi sebuah lisensi yang menunjukkan sebuah kemampuan mereka dan lisensi ini didapat dari lembaga resmi hipnoterapi nasional maupun internasional. Di Indonesia sendiri telah berdiri sebuah organisasi yang membawahi segala kegiatan hipnoterapis ini seperti The Indonesian Board of Hypnoterapy.
Seseorang ahli hipnoterapi dapat membantu pasien untuk menjadi lebih sehat tetapi ia tidak menghilangkan penyakit. Sebagaimana metode medis yang terus-menerus berkembang mengikuti zaman, begitu pula dengan teknik-teknik pada terapi hipnoterapis ini. Walau demikian, sebagaimana usaha manusia tentu menyimpan potensi untuk berhasil maupun tidak. Dalam hal ini ahli hipnoterapi tidak bisa memberitahukan pasien mereka kalau pasien akan sembuh 100% dari penyakit mereka. Walau demikian hipnoterapi klinis diyakini merupakan sebuah cara efektif untuk mengobati penyakit-penyakit psikosomatik, yakni penyakit yang ditimbulkan oleh konflik-konflik kejiwaan.
Hipnoterpi diyskini dapat memberikan hasil lebih cepat karena sang pasien (jika dilakukan dengan sempurna) bisa menjalin komunikasi antar dirinya (alam sadar) dan alam bawah sadar sehingga ia sendiri yang bisa mengetahui apa yang membuatnya mengalami penyakit tersebut.
Menurut sebuah makalah yang ditulis oleh dr. Robby ST, SpKK seorang ahli hipnotis bersertifikat yang juga seorang anggota dari The Indonesian Board of Hypnotherapist, terapi ini menyebabkan meningkatnya daya pulih alamiah tubuh lewat sugesti positif alam bawah sadar pasien atas kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang. Hipnoterapi ternyata juga bermanfaat untuk anesthesia (membuat pasien tidak merasa sakit) seperti pada kasus pascaoperasi.

Seleksi Pasien
Seperti disebutkan diatas bahwa tidak semua orang mudah untuk di hipnotis. Karena potensi masig-masing orang berbeda, maka para ahli hipnotis punharus menyeleksi terlebih dahulu. Umumnya, sebelum seorang pasien menjalani terapi hipnoterapi, seorang tenaga medis akan menyarankan pasien tersebut untuk melakukan uji laboraturium klinis, karena bisa sajabagi calon pasientersebut ada metode lain yang sebenarnya lebih baik. Barulah ketika uji klinis telah dilakukan dan hasilnya pasien tersebut menderita penyakit psikosomatik, dokter dapat menyarankan pasien ini untuk menjalani terapi hipnoterapi klinis.
Sebelum menjalani terapi ini, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pasien, seperti:
 Yakin pada efektifitas hipnoterapi untuk mengatasi penyakitnya.
 Percaya akan kemampuan ahli hipnoterapis yang ia pilih.
 Kedua pihak wajib memahami bahasa maupun istilah yang akan mereka gunakan.
 Pasien sedang tidak menderita penyakit epilepsi.
 Pasien tidak terlalu tua (pikun) atau bayi.
 Pasien bukan penyandang bisu atau tuli.

Lama dari hipnoterapi tentu bervariasi, tergantung dari berat/ringan kasus yang dihadapi. Namun, rata-rata satu sesi biasanya berlangsung satu atau dua jam. Faktor sukses-tidaknya sesi tersebut dapat dilihat apakah pasien berhasil menjalin komunikasinya dengan alam bawah sadar. Bagi para pecandu narkoba, misalnya, kasus ini ada sebuah pertimbangan tersendiri. Ketika ia tengah berjuan untuk lepas dari ketergantungan akan zat-zat adiktif tersebut ia butuh untujk di hipnoterapi berkali-kali sehingga hal ini tentu tidak praktis dan bahkan bisa mengalihkan ketergantungan terhadap obat menjadi ketergantungan untuk bertemu sosok hipnoterapist tersebut.
Oleh karena itu, umumnya orang yang berada pada kasus khusus sperti ini (juga dengan orang yang tak bisa mengontrol nafsu makan) biasanya akan diajari untuk melakuakn otohipnoss yakni melakukan hipnoterapi pada dirinya sendiri.
Bagi pasien yang mengalami kesulitan untuk melakukan otohipnosis pada dirinya sendiri biasanya bisa membantu dirinya untuk mempelajari hal ini dengan tambahan CD atau kaset yang mengontrol dirinya sendiri, juga bagi pecandu narkoba yang serius ingin meninggalkan dunia tersebut tentu ada baiknya untuk mencoba terapi hipnoterapis klinis ini.
Relaksasi akan didapat dan kemampuan otohipnoterapi juga bisa anda manfaatkan sendiri sewaktu-waktu anda butuh terapi ini kembali. Sebuah kemungkinan yang patu anda coba untuk hidup lebih sehat di masa depan.

Read Users' Comments (1)komentar

Kenapa Stress??




Stres adalah tekanan pada mental akibat masaah hidup sehari-hari/ kejadian besar yang menimbulkan trauma. Biasanya stress pada kehidupan kita disebabkan oleh masalah serta tekanan dalam keluarga, pekerjaan/ kegiatan sehari-hari yang memicu stress, bisa hal besar, bahkan hal sepele. Masalahnya stress kecil ini bisa menjadi besar jika bertumpuk tanpa adanya cara yang tepat meredekan mental dari gempuran stres.

Inilah beberapa hal, yang bisa dilakukan untuk mencegah & meredakan stress :

A Buat Jurnal Harian, hal apa yang bisa membuat anda stres.

Buat notes kecil & catat apa saja yang membuat anda stres lakukan dalam beberapa minggu, dan kenali penyebabnya. Jangan remehkan ini, karena mungkin penyebab stress anda adalah hal yang sederhana, semacam ”keributan” kecil di pagi hari. Bangunlah lebih awal, lakukan hal yang menenangkan, berdoa, atau jalan pagi. Ini akan membuat anda makin rilex.

B Positive Thinking ! Inilah pendekatan dari ”dalam” untuk mengubah kebiasaan buruk. Terimalah setiap tahap kehidupan dengan bersyukur. Atur pikran dari yang Negatif-ke hal yang Positif. Jaga mental anda dari pikiran negatif, perhatikan kapanpun muncul & segera ubah menjadi hal positif.


Ketakutan dan Kekhawatiran...

Sadari pikiran ini datang, jadilah pemantau pikiran, tapi jangan menghakimi. Sadari ini akibat kepahitan dari masa lalu/ ketakutan akan masa depan. Anda harus yakin bahwa pikiran negatif hanyalah memperburuk keadaan. Hanya ketenangan yang mampu menciptakan solusi tepat.



Terimalah adanya masalah & Belajarlah dari kehidupan saat ini.

Tak ada kehidupan tanpa masalah & tantangan. Cara terbaik adalah menerimanya dan tidak menghindarinya. Lakukan hal terbaik untuk menyelesaikan.

B Meluangkan waktu bersama teman-teman yang bisa menikmati hidup minus rokok/ hal yang mengarah negative. Saat bersama mereka, perhatikan bagaimana mereka bisa menikmati hidup tanpa rorkok/hal yang bisa mengalihkan diri dari rasa stress. Contohnya menyibukkan diri dengan hal yang bisa membuat senang.

C Lakukan hal yang bisa mengurangi stres, berdoalah & pelajari teknik relaksasi, termasuk teknik bernapas dengan diafragma dan perut. Setiap stres datang lakukan teknik relaksasi ini : Bernapaslah perlahan dengan mengembangkan dan mengempiskan perut,perhatikan napas anda, rilex selama beberapasaat.

D Olahraga dan cari hobbi baru yang bermanfaat.

E Minta dukungan lewat curhat/konsultasi dengan keluarga,sahabat dan ahli. Anda kadang harus minta bantuan keluarga, sahabat atau ahli jika dirasa hal sederhana tak meredakan stres. Jangan malu karena anda berhak merasakan kebahagiaan.

F Perhatikan pola makan anda.

Kadang tekanan tugas membuat anda kehilangan kontrol apa yang anda makan dan anda minum. Hindari alkohol & kurangi kopi yang keduanya mempunyai efek menstimulasi sistem syaraf. Perbanyak sayur dan buah dan jangan menghindari waktu makan/sarapan akibat sibuk. Kembali, bahwa hidup adalah tantangan dan pembelajaran untuk kita semua.


Sumber : Healtylife edisi 10/X Oktober 2009

Read Users' Comments (0)