Asperger's Syndrome
Definisi
• Salah satu dari autis spectrum disorders
atau pervasive developmental disorder
(PDD)
• Dicirikan - hendaya dalam interaksi
sosial, dimana terdapat pola perilaku yang
steriotipik, keterbatasan dalam aktivitas
dan minat, tanpa disertai dengan
keterlambatan perkembangan kognitif atau
berbahasa.
Interaksi Sosial
• Keterbatasan dalam menunjukkan empati
• Kesulitan dalam membangun persahabatan
• Kesulitan saling berbagi kesenangan
• Keterbatasan dalam perilaku nonverbal =
eye contact,
ekpresi wajah, posture dan gesture.
• Beda dengan anak autis - pada Asperger’s
Syndrome =- berusaha untuk mendekati
orang lain = “ active but Odd"
Kesenangan & perilaku yang
terbatas & berulang
• Terpaku pada ritual dan rutinitas yang
tidak fleksibel
• Preokupasi terhadap suatu hal tertentu
Pembicaraan dan bahasa
• Abnormalitas - verbosity; abrupt
transitions; literal interpretations and
miscomprehension of nuance;
• Menggunakan arti yang metafor
• Defisit dalam persepsi pendengaran
• Pembicaraan yang ideosyncratic
• Keanehan dalam - kekerasan suara,
pitch, intonasi,prosody dan rhythm.
Tiga hal yang menjadi pola dalam
komunikasi pasien Asperger’s Syndrome :
Pembicaraan bisa ditandai dengan poor
prosady inflection & intonasi tidak se
kaku autis.
Tangensial & circumstansial
Gaya komunikasinya ditandai dengan
verbosity
History
• Hans Asperger
• 1944
• Spesialis Anak
• Yang tertarik khusus dalam
edukasi 4 anak sulit
dalam berinteraksi dalam sosial
grup sosial isolasi
Epidemiologi
• Ratarata
1 – 2 : 10.000
• Antara pria : wanita =9 : 1
• Dilaporkan memiliki fungsi intelektual
yang normal tidak masuk kategori autis,
tapi overlapping dengan PDD NOS
Etiologi
• Masih belum diketahui
• Penelitian Asperger’s syndrom suatu
spektrum dari autis berhubungan
dengan genetik.
• Ada beberapa laporan pasien
Asperger’s sindrom memiliki brain anomali
dengan IQ yang normal atau superior.
• Beberapa melaporkan teratogen
obat yang menyebabkan defek pada bayi,
biasanya 8 minggu, dari masa konsepsi.
Skrining
• The Asperger Syndrome Diagnostic Scale
(ASDS),
• Autism Spectrum Screening Questionnaire
(ASSQ),
• Childhood Asperger Syndrome Test
(CAST),
• Gilliam Asperger’s Disorder Scale
(GADS),
• Krug Asperger’s Disorder Index (KADI)
Diagnosis
• Kualitas hendaya dalam interaksi sosial &
keterbatasan terhadap minat seperti
yang ditemukan pada autis.
• Yang menjadi kontrasnya :
tidak mempunyai kriteria didalam
kelempok gejala berbahasa dan
komunikasi dan tidak mempunyai
keterlambatan dalam berbahasa, kognitif,
ketrampilan merawat diri sendiri.
• Menunjukkan ketertarikan untuk
bersahabat dan bertemu dengan orang
tapi tidak sensitif dengan perasaan orang
lain.
• Kesulitan/ frustasi di dalam menjalani
persahabatan, beberapa pasien asperger
gangguan mood
• Intuisinya minimal, spontaniusnya
terbatas, lebih banyak kaku di dalam
interaksi sosial.
Diagnosis diferensial
• PDD NOS hendaya sosial & komunikasi
> berat dibanding Asperger’s syndrom
• Kepribadian skizoid tidak menunjukan
keparahan dalam hendaya sosial atau
pola perkembangan awal yang ditemukan
pada Asperger.
• The schizoprenia spectrum,
• ADHD
• Stereotypic movement
Penatalaksanaan
• The training of social skills effective
interpersonal interactions;
• CBT untuk memperbaiki stress
management yang berhubungan dengan
anxiety or explosive emotions, dan untuk
menghentikan obsessive interests dan
repetitive routines;
• Psikofarmaka : Risperidon dan
Olanzapine terbukti baik untuk pasien
• Risperidone dapat mengurangi
repetitive and selfinjurious
behaviors,
aggressive outbursts and impulsivity, dan
memperbaiki stereotypical patterns of
behavior and social relatedness.
• The selective serotonin reuptake inhibitors
selective (SSRIs) fluoxetine,
fluvoxamine dan setraline efektif untuk
mengatasi restricted and repetitive
interests and behaviors
• Occupational or physical therapy untuk
sensory integration and motor
coordination yang kurang;
• Intervensi komunikasi sosial, speech
therapy untuk menolong pasien dapan
wawancara dengan baik.
• Melatih dan mendukung orangtua
teknikteknik
yang dapat digunakan di
dalam rumah.
• Selain itu strategi untuk mengerti
kekuatan dan kelemahan, memperbaiki
copingnya.
Prognosis
• Individu dengan Asperger ‘Syndrome
dapat mempunyai harapan hidup yang
normal tetapi pravelensi komorbid dengan
gangguan psikiatri sering ditemukan.
• Dapat sekolah regular tapi perlu didukung
rentan karena terlihat nyentrik biasanya
bukan karena defisit dalam pelajaran ttp
kesulitan sosial dan perilaku.
• Memerlukan pendidikan yang khusus
• Dewasa kesulitan dlm self care, organisasi
dan hubungan sosial dan hubungan
romantis.
sumber : Widyawati Ika.2007.http://www.pdfexplore.com/book/gangguan-asperger-pdf.html.Bekasi: Rabu 07 April 2010
• Salah satu dari autis spectrum disorders
atau pervasive developmental disorder
(PDD)
• Dicirikan - hendaya dalam interaksi
sosial, dimana terdapat pola perilaku yang
steriotipik, keterbatasan dalam aktivitas
dan minat, tanpa disertai dengan
keterlambatan perkembangan kognitif atau
berbahasa.
Interaksi Sosial
• Keterbatasan dalam menunjukkan empati
• Kesulitan dalam membangun persahabatan
• Kesulitan saling berbagi kesenangan
• Keterbatasan dalam perilaku nonverbal =
eye contact,
ekpresi wajah, posture dan gesture.
• Beda dengan anak autis - pada Asperger’s
Syndrome =- berusaha untuk mendekati
orang lain = “ active but Odd"
Kesenangan & perilaku yang
terbatas & berulang
• Terpaku pada ritual dan rutinitas yang
tidak fleksibel
• Preokupasi terhadap suatu hal tertentu
Pembicaraan dan bahasa
• Abnormalitas - verbosity; abrupt
transitions; literal interpretations and
miscomprehension of nuance;
• Menggunakan arti yang metafor
• Defisit dalam persepsi pendengaran
• Pembicaraan yang ideosyncratic
• Keanehan dalam - kekerasan suara,
pitch, intonasi,prosody dan rhythm.
Tiga hal yang menjadi pola dalam
komunikasi pasien Asperger’s Syndrome :
Pembicaraan bisa ditandai dengan poor
prosady inflection & intonasi tidak se
kaku autis.
Tangensial & circumstansial
Gaya komunikasinya ditandai dengan
verbosity
History
• Hans Asperger
• 1944
• Spesialis Anak
• Yang tertarik khusus dalam
edukasi 4 anak sulit
dalam berinteraksi dalam sosial
grup sosial isolasi
Epidemiologi
• Ratarata
1 – 2 : 10.000
• Antara pria : wanita =9 : 1
• Dilaporkan memiliki fungsi intelektual
yang normal tidak masuk kategori autis,
tapi overlapping dengan PDD NOS
Etiologi
• Masih belum diketahui
• Penelitian Asperger’s syndrom suatu
spektrum dari autis berhubungan
dengan genetik.
• Ada beberapa laporan pasien
Asperger’s sindrom memiliki brain anomali
dengan IQ yang normal atau superior.
• Beberapa melaporkan teratogen
obat yang menyebabkan defek pada bayi,
biasanya 8 minggu, dari masa konsepsi.
Skrining
• The Asperger Syndrome Diagnostic Scale
(ASDS),
• Autism Spectrum Screening Questionnaire
(ASSQ),
• Childhood Asperger Syndrome Test
(CAST),
• Gilliam Asperger’s Disorder Scale
(GADS),
• Krug Asperger’s Disorder Index (KADI)
Diagnosis
• Kualitas hendaya dalam interaksi sosial &
keterbatasan terhadap minat seperti
yang ditemukan pada autis.
• Yang menjadi kontrasnya :
tidak mempunyai kriteria didalam
kelempok gejala berbahasa dan
komunikasi dan tidak mempunyai
keterlambatan dalam berbahasa, kognitif,
ketrampilan merawat diri sendiri.
• Menunjukkan ketertarikan untuk
bersahabat dan bertemu dengan orang
tapi tidak sensitif dengan perasaan orang
lain.
• Kesulitan/ frustasi di dalam menjalani
persahabatan, beberapa pasien asperger
gangguan mood
• Intuisinya minimal, spontaniusnya
terbatas, lebih banyak kaku di dalam
interaksi sosial.
Diagnosis diferensial
• PDD NOS hendaya sosial & komunikasi
> berat dibanding Asperger’s syndrom
• Kepribadian skizoid tidak menunjukan
keparahan dalam hendaya sosial atau
pola perkembangan awal yang ditemukan
pada Asperger.
• The schizoprenia spectrum,
• ADHD
• Stereotypic movement
Penatalaksanaan
• The training of social skills effective
interpersonal interactions;
• CBT untuk memperbaiki stress
management yang berhubungan dengan
anxiety or explosive emotions, dan untuk
menghentikan obsessive interests dan
repetitive routines;
• Psikofarmaka : Risperidon dan
Olanzapine terbukti baik untuk pasien
• Risperidone dapat mengurangi
repetitive and selfinjurious
behaviors,
aggressive outbursts and impulsivity, dan
memperbaiki stereotypical patterns of
behavior and social relatedness.
• The selective serotonin reuptake inhibitors
selective (SSRIs) fluoxetine,
fluvoxamine dan setraline efektif untuk
mengatasi restricted and repetitive
interests and behaviors
• Occupational or physical therapy untuk
sensory integration and motor
coordination yang kurang;
• Intervensi komunikasi sosial, speech
therapy untuk menolong pasien dapan
wawancara dengan baik.
• Melatih dan mendukung orangtua
teknikteknik
yang dapat digunakan di
dalam rumah.
• Selain itu strategi untuk mengerti
kekuatan dan kelemahan, memperbaiki
copingnya.
Prognosis
• Individu dengan Asperger ‘Syndrome
dapat mempunyai harapan hidup yang
normal tetapi pravelensi komorbid dengan
gangguan psikiatri sering ditemukan.
• Dapat sekolah regular tapi perlu didukung
rentan karena terlihat nyentrik biasanya
bukan karena defisit dalam pelajaran ttp
kesulitan sosial dan perilaku.
• Memerlukan pendidikan yang khusus
• Dewasa kesulitan dlm self care, organisasi
dan hubungan sosial dan hubungan
romantis.
sumber : Widyawati Ika.2007.http://www.pdfexplore.com/book/gangguan-asperger-pdf.html.Bekasi: Rabu 07 April 2010
0 Response to "Asperger's Syndrome"
Posting Komentar