Penderita Gangguan Jiwa Permanen yang Terlantar

Laporan Observasi

Nama : Diah Septilinawati
Npm. : 10508060
Judul : Penderita Gangguan Jiwa Permanen yang Terlantar
Objek : E.P.
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 48 tahun
Lokasi Pengamatan : Jl. Setiobomo Dirgantara 2 Halim Perdana Kusuma RT.01/02
Waktu pengamatan : 4 Oktober 2009
Metode Pengamatan : Observasi langsung & Wawancara dengan narasumber
Narasumber : Ibu S.G.


E.P. (48tahun) seorang laki-laki, anak pertama dari 4 bersaudara. Ayahnya, Bapak S.G. bekerja sebagai PNS AURI, mereka tinggal di komplek AURI Dirgantara 2. Riwayat kesehatan keluarga Bapak S.G tidak ada yang pernah menderita gangguan kejiwaan, ataupun sejenisnya. Suatu ketika saat E.P. masih duduk di bangku STM Bapak S.G. meninggal dunia.
Pada tahun 1980 E.P. seorang lulusan STM bekerja di PT ASTRA. Setelah beberapa lama ia bekerja ia menikah, kemudian dikaruniai dua orang anak laki-laki. Pada tahun 1985 saat ia hendak berangkat bekerja di perjalanan ia mengalami kecelakaan yang menyebabkan gegar otak dan patah kaki. Karena kecelakaan tersebut maka mengharuskan ia untuk lama beristirahat dan tidak bekerja dalm jangka waktu yang lama. Dengan kondisi seperti itu pihak perusahaan tempat E.P. bekerja tidak dapat mentolerir dan akhirnya E.P.dikeluarkan dari perusahaan tempat ia bekerja. Peristiwa pahit yang ia alami sangat berturut-turut dan tidak hanya itu saja. Penderitaannya semakin bertambah setelah sekian lama ia menganggur istri yang ia cintai pergi meninggalkannya bersama laki-laki lain. Kemudian E.P. mengalami goncangan jiwa, peristiwa pahit yang berturut-turut menimpanya tidak dapat ia bendung lagi dan akhirnya sikapnya menjadi:
lebih tempramen dari sebelumnya,
ekstrange (mengasingkan diri),
sering melamun dalam waktu yang lama,
tidak dapat di dekati dengan orang-orang sekitar,
lupa akan kebutuhan dasarnya (mandi,ganti pakaian,makan dan minum)
merusak dan menghancurkan semua barang-barang yang ada di rumah,
mengamuk
Hingga akhirnya ibu S.G. merasa tidak tahan dengan sikap E.P. yang kerap kali mngemuk. Maka terpaksa ibunya mengusir E.P. dari rumah karena ibunya takut E.P bertindak lebih agresif lagi. Setelah kesehatan mentalnya semakin memburuk kemudian ia mngalami depresi yang sangat berat akhirnya ia mengalami gangguan kejiwaan. Keadaan ekonomi keluarga E.P. sangat memprihatinkan, jangankan untuk membawanya ke rumah sakit jiwa, untuk memeriksakan E.P ke psikiater saja tidak mampu. Melihat keadaan E.P semua keluarganya henya bersimpati saja, tetapi tidak diberi dukungan moril ataupun materil setelah itu E.P tidak diperdulikan. Hingga sekarang (2009) E.P hidup terlantar di jalan, atau terkadang tidur di pos kosong di lingkungan komplek. E.P makan dan minum dari tetangga atau terkadang memungut dari tong sampah.
Dari observasi yang saya lakukan beberapa waktu yang lalu perilaku E.P dalam waktu 1 jam sebagai berikut :
· jongkok di pinggir selokan air
· berjalan ke arah kebun nangka lalu ia mulai mencaci-maki pohon
· melempari pohon dengan batu-batu kecil
· setiap orang yang berpapasan dengannya di caci-maki.
· Kemudian ia tidur di dalam pos ronda.

Kesimpulan Observasi :
Efek dari gegar otak setelah ia kecelakaan menambah pngaruh buruk bagi kesehatan mental dan jiwa dari E.P.
Gangguan jiwa yang dialaminya sama sekali bukan berasal dari faktor keturunan.
Disaat E.P. sedang depresi berat ia kurang dukungan moral dan perhatian dari orang terdekat (sahabat) atau keluarga.
Peristiwa traumatik yang bertubi-tubi ia hadapi tidak dapat ia bendung lagi dan membuatnya makin terpuruk.
Keterbatasan keuangan juga mnjadi faktor penyebab, karena seharusnya pada saat awal E.P mengalami depresi ia diperiksakan ke psikolog atau psikiater tetapi karena keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan E.P. dibiarkan seperti itu.
Keluarga tidak bisa menerima keadaan E.P. yang makin memburuk sehingga E.P diusir dan di terlantarkan.
Karena merasa diasingkan keluarganya jiwa E.P. semakin tertekan dan hingga sekarang E.P. mengalami gangguan jiwa permanent.

Read Users' Comments (0)

0 Response to "Penderita Gangguan Jiwa Permanen yang Terlantar"

Posting Komentar