GAY??!!




Saat ini banyak wanita yang tertarik dengan daya tarik maut kaum pria tertentu. Tubuh proporsional,bentuk otot yang seksi, dan rahang kemerahan dngan sedikit bulu membuat kaum hawa kehilangan akal sehat jika didekati oleh pria tipe ini. Tapi siapa yang tau, ia Gay atau bukan?? Pria Gay sulit di deteksi layaknya seperti seorang pria sejati. Menurut para psikolog seorang pria dikatakan Gay jika ia memiliki orientasi seksual hanya pada laki-laki. Meskipun begitu bukan berarti ia tidak bisa mengencani wanita. Biasanya, seorang Gay yang mengencani wanita adalah seorang gay yang berada di persimpangan atau hanya sekedar untukmengelabuhi beberapa pihak. Karena keberadaan gay yang minoitas dan masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat dan membuat dirinya menyembunyikan identitasnya.

Gay merupakan sebutan halus bagi kalangan homoseksual. Kata homoseksual tercatat pertama kali dalam sejarah tahun 1869 oleh Karl-Maria Kertbeny, dan kemudian di populerkan penggunaanya oleh Richard Freiherr von Krafft-Ebing dalam bukunya ”Psychopathia Sexualis”. Dalam Psikologi memaparkan beberapa penyebab seseorang menjadi gay. Antara lain yang pertama, dari sudut pandang genetis. Ada yang mengatakan seseorang gay memiliki faktor biologis seperti hormon,yang mendukung dirinya memiliki ketertarikan seksual kepada sesama laki-laki. Kedua, dari sudut pandang psikoanalisis. Mereka memandang bayi adalah polymorphus perverse, yaitu arah dari seksualitas bayi sama sekali tidak memiliki perbedaan baik laki-laki maupun perempuan. Misalnya bagi bayi laki-laki, secara tidak sadar bayi tersebut mengarahkan seksualitasnya menuju objek seperti lubang kunci, gelas dan benda-benda lain secara simbolis yang melambangkan seksualitas perempuan. Apabila erjadi kesalahan dalam mengarahkan sexualitasnya maka ada kemungkinan homoseksualitas akan terjjadi. Ini berarti penyebab seseorang menjadi homoseksual karena kondisi tertentu, seperti pola asuh orangtua yang salah, intimidasi fisik, atau kekerasan seksual. Bahkan kehilangan salah satu figur identitas kerap kali menjadi penyebab perubahan orientasi seksual.

Lain lagi dengan pandangan Teori belajar, dimana manusia dikatakan sebagai makhluk seksual, bukanlah makhluk heteroseksual atau homoseksual. Jadi seseorang menjadi heteroseksual atau homoseksual merupakan proses pembelajaran. Terakhir ada pandangan yang menitikberatkan pengaruh dari lingkungan sekitar, yaitu pengauh sosiokultural atau pergaulan. Contoh yang paling mudah adalah seseorang yang sering bergaul dengan komunitas homoseksual, biasanya lambat laun akan terpengaruh dan menjadi seorang homoseksual. Meskipun begitu, saat ini banyak sekali para pria cenderung menjadi gay karena faktor psikoanalisis, gaya hidup dan pergaulan.

Gay terbagi menjadi dua tipe yaitu tipe gay feminin dan gay maskulin. Gay feminine lebih senang dan nyaman berada di sekitar wanita, penampilannya layaknya pria, rapi, bersih, dan melakukan berbagai perawatan tubuh, tapi sikap dan perilakunya sedikit gemulai seperti wanita. Sebaliknya gay maskulin terlihat dengan tubuh atletis, wajah maskulin, cenderung merawat tubuh rajin berolahraga.


Sedikit pesan moral bagi para wanita, jika sudah terlanjur memiliki pacar gay, sebaiknya jangn langsung meninggalkannya. Langkah yang paling tepat mencari tahu apa penyebab perubahan preferensi sexualnya. Kemudian tunngu dan check sambil melihat bagaimana situasi selanjutnya akan berjalan. Yang tidak kalah penting adalah memelihara kepercayaan pacar agar tidak semakin terpuruk, dan membuatnya akan kembali ke komunitas semula yaitu kaum gay. Saran terbaik adalah perbanyak wawasan dan pergaulan agar kita tidak salh kaprah dan tidak salah menilai kualitas diri seseorang termasuk pilihan seksualnya.

Read Users' Comments (0)

0 Response to "GAY??!!"

Posting Komentar