Dyslexia pada Anak



Definisi
Disleksia adalah suatu keadaan/ gangguan yang didapat secara keturunan yang menyebabkan kesulitan dalam membaca, menulis, dan mengeja bahasa asal seseorang. Walaupun kemampuan intelegensi anak tersebut lebih dari rata-rata. Kalau penyebabnya retardasi mental, tidak diajar membaca, tidak mendapat kesempatan belajar, atau ada penyakit fisik tidak termasuk dalam disleksia.
Sudah diketahui bahwa ada beberapa perbedaan otak anak dyslexia dengan anak lain. Perbedaan pertama adalah bahwa otak anak disleksia tidak menunjukkan asimetri pada pusat berbahasa di otak, di daerah temporal. Pada anak biasa, daerah temporal di otak kiri lebih besar dibandingkan kanan. Pada anak disleksia, kiri dan kanan sama saja. Perbedaan kedua adalah bahwa pada anak disleksia terdapat gangguan sel saraf di beberapa daerah otak yang berhubungan dengan kemampuan membaca, misalnya di daerah parietal dan temporal. Gangguan sel saraf ini sudah terjadi sejak anak masih dalam kandungan.
Ada faktor keturunan? Ya pada sebagian kasus. Ada riwayat kesulitan membaca pada orang tua, paman atau nenek.
Gejala dan tanda :

Pra sekolah, kesulitan lain
-Cepat dapat berjalan tetapi tidak merangkak, ngesot
-Mengenakan sepatu sering terbalik
-Lebih senang mendengar cerita dibanding melihat tulisan
-Sering seperti tidak memperhatikan
-Sering tersandung, jatuh, menabrak sesuatu saat berjalan
-Sulit melempar, dan menangkap bola, melompat, bertepuk tangan menurut irama
Usia sekolah, kemampuan berbahasa dan menulis
-Mengalami kesulitan membaca dan mengeja
-Salah menulis dan meletakkan gambar
-Sulit menghapal alfabet
-Huruf terbalik-balik, terutama “b” dan “d,” “tadi” dan “tapi”
-Menggunakan jari untuk menghitung
-Konsentrasi buruk
-Tidak mengerti apa yang dibaca
-Menulis lama sekali
Usia sekolah, kesulitan lain
-Sulit mengenakan tali sepatu
-Sulit membedakan kanan-kiri, urutan nama hari atau nama bulan
-Sulit membedakan kanan-kiri
-Hilang rasa percaya diri
Diagnosa


Diagnosis dyslexia ditegakkan berdasarkan adanya perbedaan kemampuan intelegensi (yang menggambarkan kemampuan anak untuk belajar) dengan hasil yang diperoleh (yang menggambarkan prestasi anak sebenarnya). Walaupun demikian, tidak ada kesepakatan mengenai derajat perbedaan tersebut. Menurut kriteria, perbedaan tersebut adalah sekitar 15-30 point.
Tentunya kemampuan intelegensi anak harus diuji untuk menyingkirkan kemungkinan retardasi mental. Selain itu, dilakukan juga pemeriksaan terhadap hal-hal yang mungkin merupakan penyebab kesulitan belajar, misalnya ada tidaknya ADHD, ada tidaknya gangguan mata dan telinga, atau penyakit lain.
Penatalaksanaan

Sampai saat ini tidak ada pengobatan dengan obat. Terapi ditujukan untuk mengatasi kesulitan belajar yang spesifik, dan sangat individual. Kemudian dilakukan perubahan cara pembelajaran dan lingkungan untuk membantu anak secara khusus.
Tahap pertama adalah menentukan diagnosis dengan benar, kemudian melakukan berbagai pemeriksaan psikologis dan fisik. Kemudian disusul evaluasi lengkap mengenai kelemahan dan kelebihan anak, tentunya dengan bantuan guru di sekolah.
Setelah itu, dilakukan pertemuan antara orang tua, guru dan profesional untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam memperbaiki cara belajar anak secara individual. Orang tua juga diberi petunjuk bagaimana membantu anak di rumah.
Harus diingat bahwa anak dengan dyslexia sering menunjukkan kemampuan luar bisa misanya sangat inovatif, memecahkan masalah dengan sangat baik, kreatif dan berpikir lateral. Banyak orang disleksia menjadi orang sangat sukses.

Read Users' Comments (0)

0 Response to "Dyslexia pada Anak"

Posting Komentar